Oknum Warga BTN Graha Teratai Indah 2 Bikin Resah Grup Whatsapp Terkait Perkataan Kotor dan Pencemaran Nama Baik

Kendari, Cahayasultra.com — Salah satu oknum warga Btn di Jalan Tunggala Perumahan Graha Teratai Indah 2 yang bernama Ruben telah membuat resah Warga didalam Grup Whatsapp Btn terkait perkataannya yang kotor dan dugaan pencemaran nama baik, Jumat, 5/4/2024.

Hal ini di ungkapkan salah satu warga inisial A yang tersinggung di dalam grup whatsapp Graha Teratai Indah 2 membuatnya resah dengan perkataannya yang sangat kotor yang tak patut di contoh yang mengatakan melalui pesan grup whatsapp “Sa emosi, Anjinh, Nabuke, Talewa ini orang nah, Dlh di kasih masuk karna kita kasihan, Ehhh malah menjadi2 ini barang, Memang titisan Dajjal, Memang”.

Adapun awal kronologinya, yang mana salah satu warga grup whatsapp Perumahan Graha Teratai Indah 2 yang berinisial A, yang mana inisial A telah melempar informasi terkait pembahasan Pemillu di Mahkamah Konstitusi,  kemudian bernama Ruben menanggapi informasi tersebut mengatakan “Knp mi pembahasan MK di post terus di grub, Ndk sama kita bikin mau ta pecah belah orang di grub”, lalu insial A kemudian membalasnya dengan mengatakan “Bagi yang mau ikut Pembahasan di MK silahkan dan bagi yang mau Abaikan silahkan itu pilihan Anda… Hak setiap manusia itu berbeda-beda… Salam akal sehat 😊🤝🙏

Lanjut, atas nama Ruben kembali menulis pesan whatsapp di dalam grup perumahan Graha Teratai Indah 2 yang mengatakan ” Terus apa masalahnya klw saya bahas presiden, 02, Atau 01, Ada masalah di kita kah?, kemudian inisial A membalas dengan mengatakan, “Tidak ada ji masalah, tapi jangan gosip” Dism, gosip lah terbuka saja, Karena sy tau mulut mu cerewet bela eee… 😃😃😃, Sembarangan di gosip kan orang.

Kemudian, inisial A membalasnya dengan mengatakan, “Gosip itu tidak baik, karena itu dosa🙏, lalu si Ruben membalasnya “Cerewet memang om tapi cerewet teratur bukan cerewet ndk teraturrr, kemudian inisial A membalas kembali dengan mengatakan Teratur dari mana?, lalu ruben lagi membalasnya Teratur karna tdk bikin gaduhhh orang, lalu insial A membalasnya Bikin gaduh buat saya, karena biar dapur nya orang mau urusi semuanya dan masih banyak lagi percapakapan lainnya yang menyudutkan ke korban.

Akhirnya bernama Ruben salah satu warga bikin resah memutuskan untuk mengeluarkan si inisial A digrup Whatsapp Graha Teratai Indah 2.

“Selang beberapa menit yang lalu, ada salah satu warga Perumahan Graha Teratai Indah 2 yang enggan disebut namanya, menginformasikan kepada si inisial A bahwa yang bernama Ruben kembali membahas percakapan di dalam grup whatsapp Perumahan Graha Teratai Indah 2 dengan mengatakan, Sa emosi, Anjinh, Nabuke, Talewa ini orang nah, Dlh di kasih masuk karna kita kasihan, Ehhh malah menjadi2 ini barang, Memang titisan Dajjal, Memang.

Masih lanjut, percakapan atas nama Ruben “Jadi skrng hati2 apapun aktifitas anda klw ada itu satu orang didpn mata ta haraoh hati2 saja dari pada dia jadikan lagi aib, Hahaha, Baru dia bahas di media🥲🤭, Di tau ji wartawan tapi talewa dia jadi wartwan ndk berkualitas.

Dengan tegas inisial A tak terima dirinya dihina di caci maki hingga mengeluarkan perkataan kotor yang tidak menyenangkan, saya harap pelaku penghinaan tersebut menyesali perbuatannya dan segera meminta maaf kepada inisial A dalam kurung waktu 1×24 jam.

Terakhir, jika dalam kurung waktu 1×24 pelaku dugaan penghinaan dan pencemaran nama baik tidak meminta maaf kepada si korban inisial A, maka saya sebagai korban siap melaporkan Kasus Dugaan Perncemaran Nama Baik Pasal 310 KUH Pidana dan dugaan Percemaran nama baik Institusi Lembaga Profesi Wartawan yang di atur dalam UU No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers ke Polresta Kendari, tegasnya.

“Salah satu kasus yang sangat sering terjadi adalah kasus penghinaan atau pencemaran nama baik lewat melalui media sosial internet”.

Sebelum adanya media sosial pengaturan tentang pencemaran nama baik diatur dalam ketentuan-ketentuan pasal-pasal KUHP sebagai berikut :

1.    Pasal 310 KUH Pidana, yang berbunyi : (1) Barangsiapa sengaja merusak kehormatan atau nama baik seseorang dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan dengan maksud yang nyata akan tersiarnya tuduhan itu, dihukum karena menista, dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-“. (2) Kalau hal ini dilakukan dengan tulisan atau gambar yang disiarkan, dipertunjukan pada umum atau ditempelkan, maka yang berbuat itu dihukum karena menista dengan tulisan dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun empat bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 4.500,-.

2.    Pasal 315 KUHP, yang berbunyi “Tiap-tiap penghinaan dengan sengaja yang tidak bersifat pencemaran atau pencemaran tertulis yang dilakukan terhadap seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau tulisan, maupun di muka orang itu sendiri dengan lisan atau perbuatan, atau dengan surat yang dikirimkan atau diterimakan kepadanya, diancam karena penghinaan ringan dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua minggu atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.”

Laporan : Aziz