Dengar AudioKendari, CahayaSultra.Com – Kepolisan Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) Menggelar Coffe Morning Bersama Inzan Pers dengan tema Silaturrahim bersama Inzan Pers, di Aula Dharana Lastarya Polda Sultra, Kamis 30/9/2021.
“Kapolda Sultra Irjen Pol. Drs. Yan Sultra, S.H mengungkapkan untuk mengurangi kesenjagan ekonomi dan terbukannya lapangan kerja Polda Sultra telah melakukan pertemuan dengan pemerintah daerah Sultra untuk peningkatan ekonomi masyarakat”, dan juga kami sudah mengadakan pertemuan dengan Balai Latihan Kerja Kendari sebagai lembaga pemerintah untuk menyiapkan tenaga kerja lokal siap pakai, untuk bersaing secara sehat tenaga kerja asing.
Lanjut, Kapolda Sultra berterimakasih telah hadir pada kesempatan ini para yang telah hadir di acara “Coffe Morning”, hari ini mungkin yg pertama lagi ketika kita menghadapi masa Covid-19 memang pak Kabid Humas agendakan kalau bisa setiap bulan kita ketemu namun di suasana Covid-19 ini suda 3 bulan berjalan baru kita bisa bertemu dan pada kesempatan ini kita bertemu di gedung baru ini gedung ranaklastaria masih di uji coba juga ternyata muda-mudahan ruangan ini bisa di pake pertemuan-pertemuan yang kita adakan dan juga mohon maaf.
Masih Kapolda Sultra, Suasananya masih kita protokol Covid-19 ajang silahturahmi ini perlu kita adakan sebagai sarana komunikasi kordinasi silahturahmi agar kita bisa dekat lagi sebagai keluarga besar karna terus terang saja kami kepolisian sangat membutuhkan rekan-rekan karena media ini sangat penting bagi pembangunan masyarakat khususnya juga bagi aparat kepolisian membutuhkan media ini untuk kita menyampaikan informasi-informasi kepada masyarakat bagaimana situasi kamtibmas yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam Coffee morning tersebut diadakan pemberian dooprize oleh Kombes Pol Ferry Walintukan bagi rekan-rekan wartawan yang menjawab pertanyaan secara benar yang dilontarkan panitia Coffee morning tersebut dengan hadiah seperti, dispenser, termos, gelas dan uang tunai.
Kata sambutan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sultra AKBP Bambang Wijarko, berita yang dimuat oleh media kemarin pada aksi demo September berdarah Randi dan Yusuf, jangan di terjemahkan dengan di tangkap tapi di amankan. Kalau di pertanyakan kenapa mahasiswa di amankan bawa ketapel sedangkan ormas sajam saja tidak ditangkap.
Lanjut, maka saya jelaskan sebagai berikut bahwa tindakan kepolisian yang dilaksanakan pada malam hari senin kemarin mengamankan itu adalah rangka mengamankan mahasiswa itu sendiri perlu rekan-rekan ketahui bahwa kegiatan unjuk rasa lanjutan yang di malam hari setelah isya hari senin kemarin itu suda betul-betul tidak murni lagi mahasiswa tapi sudah ada orang-orang di luar mahasiswa atau kategorikan preman yang bergabung dalam massa itu sehingga pada saat itu dilakukan penilaian situasi bahwa preman-preman ini kita kuatirkan melakukan tindakan-tindakan yg akan melakukan merugikan mahasiswa itu sendiri.
Disamping itu mahasiswa kemudian ada yg di pukuli oleh orang preman ya kita tidak tau lagi ini yg melakukan tindakan pemukulan di lapangan pada saat malam hari itu bisa jadi preman, yang kita amankan empat dari empat itu dua hasiswa (1 Mahasiswa UHO 1 Mahasiswa Stimik) yang dua lagi preman, ungkapnya.
Harapan kami, kepada Mahasiswa supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak di inginkan di lapangan pada saat di pukul mundur, maka pada saat itu sempat di amankan empat itu. Nah kita bisa buktikan dari empat itu dua itu preman jadi rekan-rekan kita perlu meluruskan bahwa tindakan kepolisian yang di ambil kemarin itu bukan di tangkap tapi di amankan, tutupnya.
Laporan : Aziz Hafid
