Iklan, Scroll untuk Melanjutkan
Ekonomi

Pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang Terbesar Di Bombana Sulawesi Tenggara

363
×

Pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang Terbesar Di Bombana Sulawesi Tenggara

Sebarkan artikel ini
Gambar : Gula Pasir Terbesar di PT Prima Alam Gemilang
Listen to this article

Bombana, CahayaSultra.com – Pabrik GulaTa PT Prima Alam Gemilang (PAG) di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara, mulai berproduksi. Pabrik ini berkapasitas giling hingga 12.000 ton cane per day (TCD) sehingga merupakan pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pengusaha dalam negeri.

PT Prima Alam Gemilang (PAG) adalah anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri (Jhonlin Group). Pabrik yang dibangun sejak 2016 dengan investasi sekitar Rp5 triliun ini didukung dengan sumber bahan baku area tebu inti plasma sebesar 22.797 hektare, Minggu 7/3/2021.

Scroll untuk Melanjutkan
Advertising

Direktur Utama PT PAG Bombana Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini Pabrik Gula Bombana sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung automatisasi. Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Sehingga kami mampu menghasilkan produk dengan incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1,8 pol gula,” ungkapnya dalam keterangan pers Kemenperin, Rabu (26/8/2020).

Harapan baru di masa depan Sultra dengan beroperasinya pabrik gula di Kab. Bombana maka baik Sulawesi tenggara maupun Sulawesi pada umumnya. Akan terbantu dengan adanya produksi baru pabrik gula Bombana dengan nama level produksi tercetak dikarung bertuliskan gula ta artinya ini gulanya kita yg baik, kedepan nanti akan memberikan nilai tambah produksi gula di Sulawesi tenggara dan Daerah Sulawesi PD umumnya, ungkap Andi Amran Sulaiman.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya mendorong pembangunan pabrik gula baru yang terintegrasi dengan perkebunan tebu sehingga dapat beroperasi dengan penuh.

“Kewajiban terintegrasi dengan perkebunan tebu yang dimaksud itu memiliki beberapa ketentuan, antara lain adalah perkebunan tebu dimiliki sendiri oleh perusahaan industri ataupun bermitra dengan petani tebu,” katanya ketika mengunjungi Pabrik Gula PAG Bombana di Desa Watu-watu, Lantari Jaya, Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (26/8/2020).

Kemudian, sebesar 20% bahan baku industri berdasarkan kapasitas giling tebu berasal dari perkebunan yang dimaksud, serta secara bertahap perusahaan industri harus meningkatkan sumber bahan baku industri yang berasal dari perkebunan tebu.

“Kami memberikan apresiasi yang besar kepada Pabrik Gula PAG Bombana yang telah menjalin kemitraan saling mengungtungkan dengan melibatkan warga sekitar untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat lokal sekaligus menggerakkan perekonomian nasional,” papar Agus.

Kemenperin mencatat produksi gula di Indonesia saat ini sebesar 2,2 juta ton per tahun, sementara kebutuhan gula nasional mencapai 5,8 juta ton per tahun. “Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang dapat dikonsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri yang kebutuhannya tiap tahun semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan industri makanan dan minuman,” imbuh Menperin(*)ZP/AH.

 

 

error: Content is protected !!